ARN24.NEWS -DPRD Kota Medan menyoroti rendahnya capaian imunisasi anak yang dinilai masih jauh dari target nasional. Sekretaris Komisi II DPRD Medan, H. Iswanda Ramli atau akrab disapa Nanda, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengambil langkah lebih serius dan terintegrasi untuk meningkatkan cakupan imunisasi, terutama bagi anak usia sekolah dan balita.
Menurut Nanda, persoalan imunisasi tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes). Ia menegaskan perlunya pelibatan aktif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan sebagai upaya memperluas edukasi dan mempercepat pendataan di tingkat sekolah.
“Rendahnya capaian imunisasi di Kota Medan tidak bisa hanya dibebankan kepada Dinkes. Ini juga menjadi tanggung jawab OPD (organisasi perangkat daerah) lain, termasuk Disdikbud,” ujar Nanda kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025).
Ia menjelaskan, capaian imunisasi di tingkat sekolah dasar (SD) masih sangat rendah meski puskesmas telah melaksanakan program jemput bola ke sekolah-sekolah. Karena itu, Disdikbud diminta berperan lebih proaktif memberikan sosialisasi kepada siswa dan orang tua sekolah agar mendukung program imunisasi.
Selain Disdikbud, Nanda juga mendorong perangkat pemerintahan di wilayah — mulai dari camat, lurah, hingga kepala lingkungan (kepling) — agar turun langsung mendata anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi. “Kepling harus aktif mendata warganya dan berkoordinasi dengan puskesmas. Orang tua perlu diberi pemahaman bahwa imunisasi itu penting,” ujarnya.
Berdasarkan data Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi di Medan masih berfluktuasi dan cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir. Untuk program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di tingkat SD, capaian pada 2023 hanya 1,48%, naik menjadi 5,8% pada 2024, tetapi turun drastis menjadi 2,52% hingga September 2025.
Capaian Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) usia 12–24 bulan juga menunjukkan tren serupa. Pada 2023, angka imunisasi hanya 16,23%, kemudian meningkat signifikan menjadi 55,08% pada 2024, namun kembali turun menjadi 30,5% pada 2025.
Sementara itu, Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) untuk bayi usia 0–11 bulan pada 2023 mencapai 60,09%, meningkat menjadi 73,65% pada 2024, tetapi kembali menurun menjadi 35,84% hingga September 2025.
Melihat tren penurunan tersebut, Nanda menilai Pemko Medan harus segera mengambil langkah strategis agar capaian imunisasi tidak semakin tertinggal. Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor serta penguatan peran tenaga kesehatan dan perangkat wilayah dalam memberikan edukasi dan memastikan pelaksanaan imunisasi berjalan efektif.
