DELI SERDANG |GAYA MEDAN.COM – Suasana tenang di Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, berubah menjadi kepanikan ketika hujan deras mengguyur selama dua jam, dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, Sabtu (6/12/2025). Tanpa banyak tanda, air tiba-tiba meluap dan merangsek masuk ke rumah-rumah warga.
Sekitar pukul 14.30 WIB, luapan air sudah menyapu jalan dan permukiman. Kepala Desa Marindal I, Ir. Ardianto, bersama Trantip Wasno, Babinsa Koramil 15/DT Sertu Abdul Haris Dalimunte, dan BPBD Deli Serdang langsung turun ke lapangan.
“Air naik tiba-tiba. Dalam waktu singkat, 10 lingkungan sudah terendam hingga sedada orang dewasa,” ujar Ardianto, menggambarkan betapa cepatnya banjir datang.
Di banyak rumah, warga tak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Lemari, kasur, pakaian, bahkan peralatan sekolah anak-anak ikut terendam. Sebagian orang tua terlihat panik saat menjemput anak mereka yang baru pulang dari sekolah dari Yayasan Fauzan yang ada di Jalan Sari Teratai III Dusun 6 Desa Marindal-I
Melihat situasi memburuk, pemerintah desa bergerak cepat. Selain menyelamatkan warga, tim langsung berkoordinasi dengan camat dan pemerintah kabupaten untuk mengirim tenaga medis serta bantuan darurat.
“Kami bergerak cepat, berkoordinasi dengan camat dan pemkab. Tim medis juga langsung kami hadirkan,” kata Ardianto.
Dapur Umum untuk Warga yang Tidak Bisa Memasak
Sore itu, dapur umum didirikan di titik aman. Ibu-ibu yang tidak terdampak bergotong royong memasak untuk ratusan keluarga.
“Masakan yang dibuat ibu-ibu langsung kami distribusikan ke rumah-rumah warga terdampak,” jelas Kades.
Dapur umum direncanakan beroperasi hingga Minggu (7/12/2025), bahkan bisa lebih lama bila hujan kembali turun.
Tidak hanya pemerintah desa, warga dan Yayasan Budi Luhur turut membantu sembako dan makanan seperti roti. Selain itu Kades Marindal -I juga melakukan koordinasi cepat membuat makanan, dan menyediakan obat-obatan yang dapat dibagikan pada warga yang mebutuhkan pada sore hari hingga malam
Air Berangsur Surut, Tapi Kekhawatiran Masih Tinggi
Air mulai turun sekitar pukul 18.00 WIB, meski beberapa dusun seperti Dusun 6 Gang Sari dan Dusun 3A Gang Bahagia menjadi titik terdalam dan terparah. Meski begitu, tidak ada warga yang mengungsi—mereka memilih bertahan di rumah masing-masing.
Tidak ada korban jiwa, namun beberapa warga mengalami kedinginan dan gangguan kesehatan ringan.
“Ada warga yang masuk angin dan datang meminta obat ke posko kesehatan,” ujar seorang tenaga medis dari Puskesmas Marindal I.
Kepala desa kembali mengingatkan warga agar tidak lengah.“Kita khawatir curah hujan kembali tinggi. Warga harus tetap siaga,” tegasnya.
Jumlah Warga dan Rumah yang Terdampak
Ir. Ardianto menyebutkan total 776 rumah, 776 KK, dan 3.139 jiwa terdampak banjir.
Dusun VI menjadi wilayah terparah dengan 400 rumah terendam, berdampak pada 1.650 jiwa, dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter.
Berikut rincian rumah terdampak:
Dusun III A: 30 rumah, 135 jiwa
Dusun III B: 19 rumah, 79 jiwa
Dusun IV: 5 rumah, 23 jiwa
Dusun V: 35 rumah, 160 jiwa
Dusun VII: 25 rumah, 125 jiwa
Dusun VIII: 70 rumah, 260 jiwa
Dusun IX: 100 rumah, 382 jiwa
Dusun X: 20 rumah, 45 jiwa
Dusun XI: 72 rumah, 280 jiwa
"Ketinggian banjir bervariasi antara 20 cm hingga 1,5 meter, tergantung wilayah," pungkas Kades Marindal-I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang pada awak media Sabtu (6/ 12 /2025) malam (GM)
