Gayamedan.com – Insiden gagalnya inspeksi mendadak (sidak) anggota DPRD Kota Medan akibat mobil mogok terjebak banjir rob di Simpang Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Senin (28/4/2025), kembali membuka luka lama soal buruknya infrastruktur di kawasan pesisir tersebut.
Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra yang memimpin rombongan, menyampaikan bahwa mereka hendak melakukan sidak terhadap pembangunan tembok yang diduga bermasalah di Kelurahan Sicanang.
Namun, perjalanan mereka terhenti setelah mobil Hiace yang ditumpangi mogok karena terendam air banjir setinggi 80 sentimeter.
"Tadi mobil sempat mogok, sehingga sidaknya kami tunda," kata Hadi dikutip dari kompas.
Dalam kondisi darurat itu, sebuah truk yang melintas membantu menarik mobil keluar dari genangan air. Meski kendaraan berhasil dievakuasi dan berfungsi kembali, sidak ke lokasi utama terpaksa dibatalkan dan dijadwalkan ulang.
Kejadian ini mengundang sorotan tajam dari berbagai pihak, mengingat banjir rob di kawasan Belawan bukanlah masalah baru. Buruknya sistem drainase, minimnya tanggul penahan air laut, serta lambannya perbaikan jalan membuat wilayah ini terus menjadi langganan genangan air, bahkan untuk kendaraan dinas pejabat pemerintahan.
"Kalau anggota DPRD saja terjebak banjir dan gagal kerja, bagaimana dengan aktivitas masyarakat sehari-hari?" ujar seorang warga Belawan yang videonya viral di media sosial.
Video yang menunjukkan mobil rombongan DPRD Medan ditarik truk di tengah banjir pun ramai diperbincangkan, banyak yang mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani banjir rob yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Belum ada keterangan lebih lanjut dari Pemerintah Kota Medan terkait langkah konkret penanganan banjir rob di Belawan pasca-insiden ini.
Sidak terhadap pembangunan tembok tak berizin itu pun kini menjadi simbol ironi, yakni wakil rakyat yang hendak menegakkan aturan justru kalah oleh buruknya infrastruktur daerah yang selama ini mereka wakili. ***