DELISERDANG | GAYA MEDAN.COM – Misteri pembunuhan mahasiswa UMA, Bonio Raja Gadja (19), di rumahnya di Jalan Pendidikan Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Patumbak, nomor 11, Jumat malam (14/11/2025), semakin membuat warga gelisah. Bukan hanya karena tewasnya Bonio, tetapi lantaran motif pembunuhan yang beredar terus berubah-ubah hingga membuat warga bingung dan curiga.
Sejak jenazah mahasiswa itu ditemukan, kabar yang beredar di tengah warga tak pernah konsisten. Ada versi perampokan, ada versi kesurupan, bahkan ada cerita bahwa pelaku tak punya niat apa pun. Semua informasi simpang siur.
Seorang warga yang enggan namanya dituliskan buka suara. "Awalnya kami dengar pelaku mau merampok. Katanya mau ambil motor, HP, sama ATM korban. Itu yang pertama sampai ke telinga kami,” ucapnya kesal.
Namun tak sampai beberapa lama, muncul cerita baru lebih aneh dari sebelumnya. “Katanya pelaku kesurupan!” Warga lain ikut menimpali. "Tiba-tiba muncul kabar pelaku kesurupan waktu main internet. Lalu menyerang korban saat tidur. Ya semakinlah kami bingung. Dua cerita ini enggak nyambung,” ujarnya heran.
Kebingungan semakin menjadi karena barang-barang milik korban, motor, handphone, hingga ATM hilang setelah kejadian. "Kalau kesurupan, kenapa barang korban dibawa kabur? Ini aneh,” tambah warga lain penuh curiga.
Tidak berhenti sampai dua versi, muncul pula cerita ketiga dari sumber berbeda.
"Katanya malam itu mereka baik-baik saja. Pelaku cuma main HP, lalu entah kenapa tiba-tiba melakukan kekerasan. Katanya tanpa niat. Tapi mana mungkin tanpa niat bisa sampai korban meninggal?” ujar seorang ibu dengan nada geram.
Warga semakin tak paham mana yang benar. "Informasinya berubah terus. Ada yang bilang rampok, ada yang bilang kesurupan. Kami capek mendengar banyak versi, tapi tidak ada satu pun yang pasti,” jelas warga
Yang membuat warga semakin terkejut, pelaku berinisial MRH, ternyata teman dekat dan sering nongkrong bersama korban.
“Kalau memang perampokan, kok tega sama kawan sendiri? Kalau kesurupan, kok sempat bawa kabur barang korban?” ujar seorang pria yang juga tak ingin disebutkan namanya.
Kekesalan warga memuncak ketika polisi mendadak membatalkan pers rilis yang sudah dijadwalkan untuk Selasa (18/11/2025) pukul 15.00 WIB.
“Harusnya kalau pers rilis jadi, kami tak bingung begini. Apa motif sebenarnya bisa jelas. Sekarang makin simpang siur,” celetuk warga dengan nada kecewa.
Warga Dusun IV mengaku sudah menunggu kehadiran polisi untuk memberikan penjelasan resmi mengenai pembunuhan yang mereka sebut sangat “sadis dan tak masuk akal.”
Ditempat terpisah, ketika dikonfirmasi, Kepala Dusun IV, Supranoto, mengaku pihaknya pun belum mendapat penjelasan yang jelas dari kepolisian.
“Sampai sekarang kami belum tahu apa motif pembunuhan itu. Belum tahu. Belum ada yang pasti,” kata Supranoto saat ditemui Selasa (18/11/2025) sore.
Diketahui, MRH ditangkap polisi di rumahnya di Jalan Perjuangan, Pasar 12 Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, Minggu (16/11/2025) dini hari (GM)
