ARN24.NEWS - Anggota DPRD Kota Medan, Binsar Simarmata, mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyiapkan rencana jangka panjang untuk menuntaskan persoalan banjir yang semakin sering terjadi saat curah hujan meningkat. Menurutnya, banjir kini tidak hanya terjadi di kawasan bantaran sungai, tetapi juga meluas ke daerah yang sebelumnya tidak pernah terdampak.
Hal itu disampaikan Binsar usai meninjau beberapa titik di Kecamatan Medan Selayang, wilayah yang disebutnya mengalami kondisi banjir yang lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Banjir akhir-akhir ini tidak hanya terjadi di pinggiran sungai, tapi juga di kawasan yang jauh dari sungai seperti Medan Selayang dan Medan Baru. Ini ada apa?” ujar Binsar kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
Politisi Partai Perindo itu menilai banyak permukiman warga di Medan Selayang yang terdampak banjir namun belum mendapatkan penanganan optimal karena lokasinya jauh dari pusat kota. Menurutnya, Pemko Medan harus memberikan perhatian setara kepada seluruh kecamatan, termasuk titik-titik yang selama ini luput dari fokus pembangunan.
Sebagai legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 5 meliputi Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Polonia, dan Medan Maimun Binsar menilai solusi jangka panjang harus segera dirumuskan.
Untuk mengatasi banjir yang terus berulang, Binsar mengusulkan pembangunan kanal khusus di kawasan Medan Selayang. Kanal ini dinilai dapat menjadi jalur pengelolaan air hujan agar tidak meluap ke permukiman.
Selain pembangunan kanal, Binsar juga meminta Pemko Medan melakukan pengerukan atau normalisasi Sungai Babura untuk meningkatkan daya tampung air sungai dan meminimalkan risiko luapan saat terjadi hujan deras.
“Pembangunan kanal harus dibarengi dengan normalisasi Sungai Babura. Dua program ini penting agar penanganan banjir berjalan komprehensif,” tegasnya.
Binsar mengingatkan bahwa proyek kanal dan normalisasi sungai akan membutuhkan anggaran besar. Karena itu, ia menekankan pentingnya koordinasi antara Pemko Medan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat agar pendanaan dan kewenangan teknis dapat disinergikan.
Sementara itu, kondisi banjir di kawasan Jalan Ngumban Surbakti semakin memprihatinkan. Setiap kali hujan deras, ruas jalan tersebut tergenang air dan menimbulkan kemacetan panjang. Air kerap meluap hingga masuk ke rumah-rumah warga, membuat aktivitas masyarakat terganggu.
Binsar berharap agar perencanaan penanganan banjir tidak hanya dilakukan secara jangka pendek, tetapi berbasis data, terintegrasi, dan memiliki dampak nyata bagi warga yang terdampak.
