GAYA MEDAN.COM-Suasana siang di Jalan Kebun Kopi Pasar VII, Dusun I, Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, mendadak mencekam, Senin (13/10/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. 12 unit tempat usaha jualan makanan hangus terbakar dilalap si jago merah.
“Api tiba-tiba membesar dari salah satu warung, lalu menjalar cepat ke kios lain,” ujar Masno Trantip Desa Marindal I dan seorang warga di lokasi yang terlihat masih shock.
Dikatakan Masno, dalam hitungan menit, kobaran api melahap deretan warung yang berdempetan di pinggir jalan.
"Dalam hitungan menit, tujuh kedai makanan yang ada di Jalan Kebun Kopi ludes dilalap Api,"sebut Masno.
Dijelaskannya dari data yang diperoleh 12 tempat usaha ludes terbakar, 2 unit sepeda motor Vario dan Karisma juga ikut terbakar serta 2 orang pedagang BBM eceran bernama Nur (63) dan Rusli mengalami luka bakar ringan.
“Ada 12 tempat usaha warga yang terbakar, 2 unit sepeda motor dan korban luka bakar 2 orang,”ucap Masno.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Medan langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan. Belasan personel dan beberapa unit armada dikerahkan untuk menjinakkan api yang terus membesar akibat bahan mudah terbakar di sekitar lokasi.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 10.30 WIB. Api berhasil kami padamkan satu jam kemudian, tepatnya pukul 11.30 WIB,” ujar Ahmad Untung Lubis, S.Sos., M.M., selaku Koordinator sekaligus Manager Pusdalops-PB BPBD Kota Medan, kepada wartawan.
Sedangkan menurut data dari BP BPBD Kota Medan, sebanyak 7 unit tempat usaha makanan terbakar dengan persentase kerusakan mencapai 60-70 persen. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Untuk penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan,” tambahnya.
Dua petugas BPBD, Duga dan Indrawan, bersama operator Ibnu dan Fajar Sitompul, memastikan situasi sudah aman terkendali. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di area padat usaha.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan bahaya korsleting listrik dan penggunaan alat masak yang tidak diawasi.
“Kami selalu mengingatkan warga agar tetap waspada. Siaga bencana dimulai dari kesadaran diri sendiri,” tegas Ahmad Untung.(GM)
