GAYA MEDAN .COM — Dalam upaya memperkuat semangat kepramukaan di lingkungan pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan menggelar Latihan Bersama Pramuka antara Gugus Depan (Gudep) 14.1387 dan Kwartir Ranting (Kwarran) Medan Helvetia.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di halaman Lapas Kelas I Medan.
Kepala Lapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, melalui Kepala Bidang Pembinaan sekaligus Ka. Gudep 14.1387, Prayoga Yulanda, mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia tentang penguatan kegiatan kepramukaan di seluruh satuan pemasyarakatan.
“Gerakan Pramuka di lingkungan Lapas bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi wadah pembinaan karakter. Di sini warga binaan dilatih disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Nilai-nilai itu penting agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan mental yang kuat dan positif,” ujar Prayoga saat ditemui di ruang pembinaan, Jumat (24/10).
Latihan bersama ini melibatkan anggota Pramuka Gudep 14.1387 dan Pramuka Penegak dari SMK Penerbangan Medan di bawah bimbingan Kwarran Medan Helvetia. Para peserta akan mendapatkan pembinaan langsung dari para pelatih dan pembina berpengalaman.
Kegiatan ini dirancang untuk mempererat hubungan antar-Gudep sekaligus meningkatkan keterampilan dasar kepramukaan, mulai dari baris-berbaris, tali-temali, sandi, semaphore, hingga tata upacara penegak.
Perwakilan Kwarran Medan Helvetia, M. Hanafi Chaniago, S.E., M.M., menyambut baik kolaborasi tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga pemasyarakatan dalam membangun karakter generasi muda, termasuk warga binaan.
“Kami melihat semangat luar biasa dari Pramuka di Lapas Medan. Ini bukti bahwa nilai kepramukaan bisa tumbuh di mana saja, bahkan di lingkungan binaan, selama ada kemauan dan bimbingan yang tepat,” tutur Hanafi.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kelas I Medan terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan program pembinaan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga penguatan karakter dan mental warga binaan — sejalan dengan semangat “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.” (GM)
---
